Minggu, 08 November 2009

Musicademia 2009: Bakar Semangat Juang '45 Lewat Musik Orkestra



Gelaran Musicademia 2009 rampung. Usaha Addie MS menghipnotis pemuda pemudi untuk cinta musik orkestra telah berhasil. Buktinya, lebih dari seribu pemuda larut dalam keheningan.

Musicademia 2009 yang bertajuk 'Bagimu Pahlawan' itu dibuka dengan lagu kebangsaan 'Indonesia Raya'. Dilanjutkan 'Mars Universitas Diponegoro' yang dinyanyikan oleh paduan suara UNDIP. Gelaran yang kini berusia sembilan tahun itu sekarang digelar di Semarang. Sebelumnya, Musicademia 2009 diselenggarakan di Palembang pada Selasa (3/11/2009) kemarin.

Keheningan semakin bertambah saat Addie MS dan Twilite Orchestra melempar karya besar Beethoven, 'Symphony No.5'. Karena pengunjung rata-rata adalah penikmat baru musik klasik, Addie cs hanya memainkan sedikit dari karya besar Beethoven.

Tanpa jeda, paduan suara UNDIP kembali membakar semangat penonton dengan lagu-lagu perjuangan. 'Bangun Pemudi Pemuda' karya Alfred Simanjuntak serasi berpadu dengan konsep panggung yang 'Indonesia Banget'. Konser malam itu penuh rasa semangat '45.

semangat belum habis gesekan biola yang dikomandani Addie terus mengalun iringi Master Sopran, Christopher Abimanyu nyanyikan 'Granada'. Bulu kuduk seakan merinding ketika mendengar lentingan sopran pria brewok itu. Gemuruh tepuk tangan pun bergema di Ballroom Hotel Horison, Semarang, tempat Musicademia 2009 digelar.

Tepuk tangan belum berhenti, Afgan sudah membuat 'kacau' suasana. Remaja perempuan terus berteriak kagum saat pelantun 'Sadis' itu naik panggung yang bertema cokelat tanah itu. "Aw aw . . . Afgan," teriak 500-an penggemar Afgan.

'Juwita Malam' yang berirama jazz pun semakin membuat penyanyi berlesung pipi itu semakin seksi. Ditambah, Afgan tampil berjas putih ketat. Bahkan Afgan pun selalu membalas senyuman penonton dengan tatapan tajam.

Beres memainkan beberapa nomor, Addie pun rehat sejenak setelah Lea Simanjuntak membakar gejolak pemuda pemudi lewat 'Pantang Mundur. Namun tak lama, suasana pun mulai hening saat 'Syukur' diperdengarkan.

Pemuda pemudi yang hadir bisa dikatakan sebagai pendengar musik orkestra pemula. Agar tak bosan mendengar musik perjuangan yang berbalut orkestra, Trio Trumpet Twilite sedikit melawak. Eric Awuy, Gatut Santoso, dan Aubrey Victoria pun berhasil mengocok perut penonton sejenak dengan lawakan trumpet yang tak serasi.

Sepuluh nomor sudah dimainkan Addie di satu jam pertama 'Bagimu Pahlawan'. Penonton pun masih betah tak beranjak berdiri dari kursinya. Tak hanya nomor lokal yang dimainkan, nomor internasional seperti 'You Raise Me Up', 'The Power of The dream', 'Imagine' dan 'Liberi Fatali' pun dipersembahkan Abimanyu, Lea dan Afgan.

Hajatan musik orkestra simfoni yang tiketnya akan disumbangkan ke yayasan veteran tentara itu pun memasuki babak akhir. Hampir dua jam konser berjalan dengan apik. Kembali lagu perjuangan 'Padamu Negeri' dan 'Indonesia Jaya' didapuk untuk membakar semangat pemuda pemusi untuk yang terakhir kali di Musicademia 2009.

Namun nomor klasik 'Radetsky March' ditambah di hajatan Sampoerna itu. Addie pun mengajak penonton untuk berinteraksi dengan menepukkan tangan. Tak kuat menahan gejolak semangat, meraka pun berdiri dan maju ke depan panggung untuk menyanyikan lagi 'Satu Nusa Satu Bangsa'. Mereka juga memberikan selamat kepada Addie MS yang berhasil membuat pemuda pemudi 'pro lagu perjuangan'. Merdeka!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar